Tiga Pabrik Pengolahan Kelapa Akan Dibangun di Indragiri Hilir

Rabu, 27 Agustus 2025

Seorang petani tampak sibuk membuka kelapa. (Foto: Riau Pos)

SIARAN.CO.ID, PEKANBARU – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menyiapkan langkah strategis memperkuat sektor perkebunan kelapa dalam tiga tahun ke depan.

Fokus utama diarahkan pada hilirisasi industri melalui pembangunan pabrik pengolahan kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), yang dikenal sebagai sentra perkebunan kelapa rakyat terbesar di Indonesia.

Kepala Dinas Perkebunan (Kadisbun) Provinsi Riau, Syahrial Abdi, menyebut kelapa menjadi salah satu komoditas unggulan yang mendapat perhatian serius pada periode 2025–2027. Dengan luas kebun mencapai 440 ribu hektare, Riau tercatat sebagai provinsi dengan kebun kelapa terluas di Indonesia.

“Alhamdulillah, kita juga menjadi kebun kelapa terluas di Indonesia dengan luasan mencapai 440 ribu hektare. Potensi terbesar ada di Indragiri Hilir, sehingga pembangunan industri hilir berbasis kelapa sangat tepat dimulai dari sana,” ujar Syahrial Abdi kepada wartawan, Senin (25/8/2025).

Syahrial menegaskan, pembangunan pabrik pengolahan kelapa sejalan dengan visi Gubernur Riau, Abdul Wahid, yang mendorong hilirisasi industri perkebunan.

Dukungan juga datang dari Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, yang memberi lampu hijau terhadap rencana pembangunan tiga pabrik pengolahan kelapa di Inhil.

“Insyaallah, ada tiga pabrik yang akan dibangun di Indragiri Hilir. Kita berusaha maksimal agar anggarannya bisa terserap dari APBN, dan Alhamdulillah sudah diokekan oleh Pak Menteri,” ungkapnya.

Selain membangun pabrik, pemerintah juga akan melakukan program peremajaan kelapa serta penataan ulang tata kelola air di kawasan perkebunan.

Hal ini dinilai penting karena sebagian wilayah, terutama di Inhil, Kepulauan Meranti, dan Pelalawan, menghadapi ancaman intrusi air laut yang dapat menurunkan produktivitas kebun masyarakat.

“Dukungan tidak hanya sebatas pembangunan pabrik dan peremajaan, tetapi juga penataan tata air. Alhamdulillah, Balai Wilayah Sungai Kementerian PUPR sudah turun langsung meninjau lokasi,” tambah Syahrial.

Melalui koordinasi lintas sektor antara pemerintah pusat, daerah, dan pemangku kepentingan lainnya, Pemprov Riau optimistis target peremajaan 43.800 hektare perkebunan kelapa di enam kabupaten bisa tercapai pada 2026–2027.

“Jika hilirisasi dan tata kelola berjalan baik, keberlanjutan perkebunan kelapa di Riau akan terjamin dan mampu bersaing di pasar global,” pungkas Kadisbun Riau.(srn1)