Kanal

Sikap PT HKI Dipertanyakan, Jalan Sudah Ditimbun Dikeruk Lagi

SIARAN.CO.ID, PEKANBARU — Sikap PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) dipertanyakan warga Jalan Pemuda Ujung, Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru, yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kampar. Pasalnya, jalan yang sudah ditimbunnya dikeruk Lagi ditimbun untuk kawasan lain. Warga juga mengeluh akses dan banjir di ruas Tol Rengat-Pekanbaru seksi lingkar Pekanbaru ini. 

Kontraktor proyek Tol Trans Sumatera ruas Rengat–Pekanbaru, yang dinilai tak mengindahkan permintaan dan keberatan warga.

Pasalnya, jalan yang sempat ditimbun kini justru kembali dikeruk oleh pihak kontraktor. Tak hanya itu, pembangunan tiang pancang tol yang berdiri sekitar 5 meter dari rumah warga juga dinilai merusak akses lingkungan yang selama ini menjadi lintasan sehari-hari masyarakat.

“Jalan Pemuda Ujung ini awalnya lurus. Tapi sejak tiang tol ditanam, jalan kami jadi belok dan kemungkinan besar mobil truk tidak bisa lewat lagi karena posisi tol itu rendah,” ungkap warga setempat, Sudarmaji saat ditemui Jumat (4/7/2025) di lokasi.

Warga mengaku telah menyampaikan aspirasi sejak awal pembangunan. Mereka meminta tiang pancang digeser agar tidak berada di tengah akses jalan. Namun permintaan itu tak direspon. Kini, tiga baris tiang masing-masing di posisi PS 173, 174, dan 175 sudah dicor permanen dan tak mungkin lagi dipindahkan.

Tak hanya masalah tiang, warga juga kecewa karena tanah timbun yang sebelumnya digunakan untuk meninggikan jalan dan memudah alat berat masuk justru dikeruk lagi dan dipindahkan ke lokasi lain oleh kontraktor.

Akibatnya, jalan yang semula ditinggikan kembali turun dan jadi langganan banjir. Saat hujan lebat, genangan air bisa mencapai lutut orang dewasa.

“Dulu sebelum ada tol, kawasan ini tidak banjir. Tapi sekarang hampir tiap hujan pasti banjir. Kami minta jangan dikeruk lagi, malah seharusnya ditinggikan kembali,” sambung Sudarmaji.

DPRD Turun Tangan
Mendapat laporan warga, Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Robin Eduar SE MH langsung turun meninjau lokasi. Politisi senior dari PDI Perjuangan itu menilai, perencanaan proyek tol oleh PT HKI terkesan tidak mempertimbangkan akses warga yang telah ada puluhan tahun.

“Jalan Pemuda ini sudah lama dan lebarnya 6 meter. Aneh, kenapa tiang pancang malah ditanam di tengah jalan? Ini tentu akan menyulitkan pengembangan jalan ke depan,” tegas Robin.

Ketua Komisi I DPRD Pekanbaru itu juga menyebut, keberadaan tol dengan ketinggian hanya 3 meter bisa memutus akses Jalan Pemuda yang menghubungkan Arengka 2 hingga KM 11 Garuda Sakti.

“Kalau nanti jalan dikembangkan, mau tidak mau harus lewat kolong tol. Tapi ketinggiannya sangat rendah. Jalan ini bisa terputus. Kita protes, ini bukan semata soal pembangunan, tapi soal akses hidup warga,” tambahnya.

Masyarakat berharap PT HKI dapat memberikan penjelasan terbuka dan bertanggung jawab atas dampak pembangunan yang mereka rasakan. Terlebih, Jalan Pemuda merupakan hibah dari warga sejak lama dan menjadi urat nadi penghubung masyarakat setempat.

“Pembangunan bukan sekadar mengejar target konstruksi. Ada kehidupan masyarakat yang terdampak dan itu harus jadi prioritas,” tegas Robin.

Warga pun mendesak agar jalan yang sudah dikeruk ditinggikan kembali seperti semula, dan pihak tol tidak lagi mengganggu akses lingkungan masyarakat.(srn1)

 

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER