SIARAN.CO.ID, SIAK – Bupati Siak Afni Zulkifli dinilai berani mengambil langkah berbeda dalam menata sistem pemerintahan dan keuangan daerah. Ia tidak segan membongkar kenyamanan lama yang selama ini mengakar, lalu menghadirkan pola baru dengan melibatkan tenaga ahli independen untuk memperkuat tata kelola keuangan.
Tokoh masyarakat Kabupaten Siak, Sayed Abubakar Assegaf, menyebut kebijakan tersebut sebagai terobosan besar yang patut diapresiasi.
Menurutnya, keberanian Afni justru terletak pada keputusannya untuk tidak bergantung pada lingkaran politik maupun jaringan bisnis dalam mengisi pos strategis.
“Bupati Afni memilih orang-orang independen yang profesional dan berintegritas. Mereka netral, tidak punya kepentingan tersembunyi, sehingga bisa fokus membedah persoalan keuangan daerah dengan jernih,” kata Sayed di Siak, Ahad (17/8/2025).
Langkah ini, lanjutnya, sangat penting karena keuangan daerah selama ini kerap menjadi simpul kusut birokrasi. Dengan tenaga ahli independen, evaluasi dan pembenahan anggaran dapat berjalan lebih objektif, transparan, dan terbebas dari intervensi kelompok tertentu.
“Mereka ini ibarat dokter spesialis yang langsung turun mengaudit tubuh birokrasi. Kebocoran bisa ditutup, tumpang tindih dibereskan, dan uang rakyat benar-benar kembali ke rakyat,” tegasnya.
Hasilnya mulai terlihat. Hingga Agustus 2025, realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Siak tercatat Rp209,42 miliar atau sekitar 39,4% dari target Rp531,63 miliar. Capaian ini disebut sebagai bukti konkret perubahan arah keuangan daerah yang lebih disiplin dan akuntabel.
“Dengan tim independen, keuangan daerah tidak lagi menjadi ruang abu-abu, tetapi bisa ditata lebih bersih,” tambah Sayed.
Meski demikian, ia menyadari langkah Afni menimbulkan resistensi dari pihak-pihak yang selama ini nyaman dengan sistem lama. Namun, hal itu justru menegaskan bahwa pembenahan sedang berjalan.
“Setiap reformasi pasti mengguncang status quo. Keberanian Bupati Afni menantang arus menunjukkan orientasinya jelas: berpihak pada rakyat, bukan pada segelintir elite,” pungkasnya.(srn1)