siarancoid--Di ujung Jalan Serindit, Kelurahan Air Putih, Kecamatan Tuah Madani, suasana pagi Kamis (17/4/2025) itu terasa berbeda. Senyum haru dan mata yang berkaca-kaca menyambut satu momen yang tak akan pernah dilupakan oleh Yeni Indra—seorang ibu tangguh yang akhirnya menggenggam kunci rumah impiannya.
Satu unit rumah tinggal layak huni (RTLH) berwarna biru langit berdiri kokoh dan anggun, menjadi saksi bisu perjuangan, harapan, dan kepedulian banyak hati yang bersatu.
Diserahkan langsung oleh Komandan Lanud Roesmin Nurjadin (RSN) , Marsma TNI Feri Yunaldi SE MHan, rumah tersebut menjadi hadiah kehidupan bagi Yeni dan anak tercintanya.
“Rumah ini bukan sekadar bangunan fisik. Ini adalah simbol kasih sayang, solidaritas, dan bentuk nyata bahwa kita hadir untuk saling menguatkan,” ujar Danlanud penuh makna dalam sambutannya.
Acara penyerahan yang berlangsung hangat dan penuh rasa kekeluargaan ini juga dihadiri oleh Ketua PIA Ardhya Garini Cabang 12/D.I Lanud Roesmin Nurjadin, Wiwi Feri Yunaldi, beserta para ibu pengurus, dan para pejabat utama Lanud RSN. Hadir pula Ketua Baznas Provinsi Riau, Masriadi Hasan LC MSha, Wasekjend DPP REI H Amran Tambi, Camat Tuah Madani Nurhaminsyah, Kapolsek Tuah Madani Ihut, Lurah Air Putih, serta tokoh masyarakat setempat.
Rumah cantik yang berdiri megah ini dibangun dalam bingkai program TNI AU Peduli: Lanud Roesmin Nurjadin Berbagi, sebuah inisiatif kemanusiaan edisi Ramadan bertajuk Rumah Impian. Meskipun penyerahannya tertunda hingga usai Ramadan, semangat mulia di baliknya tetap menyala.
“Ini adalah buah dari sinergi luar biasa antara TNI AU, Baznas Provinsi Riau, pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat. Terima kasih atas kepedulian yang telah mewujudkan impian Ibu Yeni,” lanjut Danlanud.
Yeni sendiri tak mampu menyembunyikan air matanya saat kunci rumah diserahkan langsung ke tangannya. Rumah ini bukan sekadar tempat tinggal baginya, melainkan lambang kemenangan setelah perjalanan panjang dalam keterbatasan.
“Terima kasih kepada Komandan Lanud, Baznas Riau, dan semua pihak. Ini bukan sekadar rumah, ini adalah keajaiban dalam hidup saya. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan ini,” ucap Yeni lirih, sarat dengan rasa syukur.
Kisah Yeni adalah cermin bagaimana empati dan kolaborasi bisa mengubah nasib seseorang. Sebuah rumah mungkin tampak sederhana bagi sebagian orang, namun bagi Yeni dan anaknya, ini adalah dunia baru—penuh harapan, rasa aman, dan kesempatan untuk hidup lebih layak.
Seiring matahari perlahan naik di atas langit Garuda Sakti, sebuah rumah kini menjadi titik awal dari lembaran baru. Di antara dinding-dindingnya, tumbuh harapan baru. Dan di dalam hati setiap orang yang hadir hari itu, tumbuh keyakinan bahwa kebaikan, sekecil apa pun, akan selalu menemukan jalannya.***